Cerpen Moch. Gozali: Lagu Ombak
“Semestinya kau pulang dulu, Nak, walau sebentar. Hari Nusantara yang dijatuhkan ke Kotabaru Desember depan bukan sekadar acara seromonial belaka, tapi mengandung makna sakral,” begitu SMS pembuka yang dikirim mamanya.Sakralitas seperti apa yang dimaksud Mama Rizal tak akan ada yang dapat memastikan secara jitu. Apakah Hari Nusantara itu lahir dari pergolakan politik di antara anak bangsa sendiri? Apakah Hari Nusantara ini telah memakan korban jiwa yang banyak? Atau Hari Nusantara ini sebagai manifes pembelaan kedaulatan bangsa yang sering diinjak-injak negeri sebelah?
Rizal seakan tak percaya membaca SMS sang Mama. Ia pikir ada berita gaib dari perjalanan suci mamanya setelah satu bulan di Tanah Haram, sebab setiap jemaah punya cerita yang kadang unik dan misterius. Ritualiatas haji menurut keimanan Rizal adalah puncak sakralitas dari sisi kehidupan manapun yang tak ada kembarannya. Namun, ramalan Rizal jauh meleset.