Cerpen Asep Fauzi: Membunuh Masa Lalu
Sebenarnya, Edy suka-suka saja jika ia bertemu dengan teman-teman lamanya yang sudah menyandang berbagai profesi. Entah saat dalam pelatihan kurikulum di beberapa hotel di Banjarmasin, saat mendampingi anak didiknya lomba baca puisi di Jakarta, saat ia menjadi juri lomba menulis cerpen tingkat propinsi, saat mengunjungi pameran pembangunan dalam rangka ulang tahun Kotabaru, atau ketika ia sekadar jalan-jalan ke Pasar Subuh Kemakmuran.Termasuk sore ini di taman kota, saat dia tengah duduk di salah satu kursi yang didesain sedemikian rupa, menikmati novel teranyarnya Tere Liye dengan belaian angin yang telah memasuki musim hujan, terasa nikmat tiada bandingannya, Edy bertemu dengan masa lalunya.
Dan untuk pertama kalinya ia mengutuk pertemuan dengan teman yang telah terpisah belasan tahun lamanya itu, tapi juga senang, tapi juga…ah, Edy mengumpat kepada dirinya sendiri yang tidak tahu sama sekali bagaimana seharusnya ia bersikap dengan pertemuan itu.