Cerpen Hamami Adaby: Kamar Itu Telah Kosong
Kamar dekat ruang kost itu telah kosong. Dimana aku diam sudahlah pasti di jalan Kembang Bakung merah no 10C tidak jauh dari surau yang dibangun oleh paman Hamberan. Menginap tiap waktu untuk mententramkan diri dan hati. Senantiasa berdoa dalam rasa yang tak pernah surut. Tapi Tuhan tak pernah tahu tentang hal ikhwal.Rocker juga manusia, novelis juga manusia yang tak pernah luput dari perasaan sedih. Kucingku saja kulihat pernah mengadukan nasibnya dalam bahasa yang jarang dimengerrtyi manusia. Risaunya dalam bahasa isyarat tentang kepiluan hatinya, ketika ditinggalkan kekasihnya sesama satwa.
Senja itu sebuah panorama merah jingga menggores langit didalam gelombang cahaya matahari yang bakal terbenam sebentar lagi. Suasa sangat mengagumkan bayang-bayang indah menghiasi lengkung langit yang sebentar lagi meniduri malam. Hening suasa dalam tafakkur mengagungkan kalimah Tuhan. Segala pinta yang terlepas dari putik doa, adalah nikmat, anugrah dan hikmah yang tak ternilai bahasanya.