Puisi Ibramsyah Amandit: Bagai Perahu

18.01 Zian 0 Comments

Kali ini subuh lebih hangat
bumi berkeringat melemparku
ke renungan pagi

Benda-benda, alur kejadian
bersuara bagi pemeriksaan lahir-batin
menating hasil curian
pada cahaya penglihatan

Kusimak esensi yang hakiki
Segala sesuatu sesungguhnya
guna berwaktu-waktu dengan-Nya
aduh: payah juga perahu dikayuh
sebelum terlihat di pelabuhan
sebelum tiba-tiba dikaitkan
di poros cinta-Nya

Tamban, 22 Juni 2006


Sumber:
https://www.facebook.com/hamberan.syahbana/posts/10206929776603430

0 komentar: