Cerpen Mahfuzh Amin: Ingin Punya Doraemon

14.36 Zian 0 Comments

Semua… Semua… Semua…
Dapat dikabulkan…
Dapat dikabulkan dengan kantong ajaib…
Aku ingin terbang bebas di angkasa…
Hey, baling-baling bambu
Lalala… Aku sayang sekali…
Doraemon…

Ketika mendengar lagu kartun Doraemon itu, Akbar yang sedang bermain mobil-mobilan di kamarnya langsung berlari menuju televisinya. Dia mengambil posisi duduk yang manis di hadapan televisi itu. Doraemon adalah salah satu kartun favoritnya. Robot kucing dari abadi 21 itu sangat dikaguminya, karena dia bisa mengeluarkan apa saja yang diinginkan Nobita dari kantong ajaibnya.
Tidak hanya sekedar suka menonton, Akbar juga suka mengoleksi benda-benda yang berhubungan dengan Doraemon. Ada boneka Doraemon, poster Doraemon, pensil dan kotak pensil Doraemon, tas Doraemon, baju Doraemon, topi Doraemon, bahkan sepatu yang ada gambar Doraemon. Hingga Akbar pun mulai terobsesi ingin memiliki Doraemon.

“Apa yang kalian inginkan jika kalian besar nanti?” tanya ibu guru suatu hari di sekolah.
Berbagai jawaban dikemukakan murid-muridnya. Ada yang ingin punya kebun, ada yang ingin punya pesawat, ada yang ingin menjadi dokter, ada yang ingin menjadi penyanyi, hanya Akbar yang menjawab berbeda.
“Aku ingin punya Doraemon.”
“Kenapa Akbar ingin punya Doraemon?” tanya ibu guru.
“Karena Doraemon punya kantong ajaib yang bisa mengeluarkan apa saja yang diinginkan Nobita. Jadi, aku juga ingin punya Doraemon yang bisa mengeluarkan apa saja yang aku inginkan,” jawab Akbar.
“Bagaimana Akbar mendapatkan Doraemon? ‘Kan Doraemon adanya hanya di televisi,” tanya ibu guru lagi.
Akbar terdiam. Dia kebingungan ingin menjawab apa. Dia pun tidak tahu ke mana dia bisa mendapatkan Doraemon. “Iya, ya, bu Guru. Ke mana ya aku bisa dapat Doraemon?”
“Ayo semuanya, siapa yang bisa membantu Akbar agar bisa mendapatkan Doraemon?” seru ibu guru ke seluruh muridnya.
Seluruh murid jadi ikut bingung bagaimana cara mendapatkan Doraemon. Mereka saling bertanya satu sama lain. Ibu guru tersenyum melihat tingkah polah muridnya yang kebingungan itu.
“Bagaimana, Bu, caranya? Kami bingung?” seru Upi.
“Anak-anak, Doraemon itu hanya kartun, tidak ada di kehidupan nyata.. yang ada itu adalah sebuah tempat yang lebih hebat dari Doraemon.”
“Tempat yang lebih hebat, Bu? Lebih hebat seperti apa?” tanya Akbar antusias.
“Di tempat itu, apapun yang kita inginkan selalu ada. Kita ingin mainan robot, ada di sana. Kita ingin boneka Barbie, ada di sana. Kita ingin anggur, ada di sana. Ingin pesawat, ada di sana. Pokoknya semuanya ada di sana,” jelas ibu guru.
“Wah, hebat. Ayo, Bu, kita jalan-jalan ke tempat itu,” seru Ufi bersemangat, diikuti oleh teman-temannya yang lain.
Ibu guru tersenyum melihat begitu antusiasnya murid-muridnya.
“Tempat itu apa namanya?” tanya Akbar lagi.
“Anak-anakku, tempat itu namanya surga. Kita belum bisa jalan-jalan ke surga sekarang. Emm.. ada yang tahu surga itu apa?”
“Kata guru ngaji Ida, surga itu adalah tempat untuk orang-orang yang baik,” jawab Ida.
“Betul, Ida. Surga itu adalah tempat untuk orang yang baik. Kalau orang yang nakal, tidak boleh masuk ke surga,” kata ibu guru.
“Begitu ya, Bu? Kalau begitu, aku tidak ingin menjadi anak yang nakal!” kata Upi.
“Bagus, Upi. Jadi anak itu memang tidak boleh nakal, agar bisa masuk surga,” sahut ibu guru.
“Anak-anakku, kalian harus menjadi anak yang baik, hormat kepada orang tua, suka menolong, tidak boleh berbohong, rajin beribadah dan rajin mengaji, agar kalian masuk surga. Semuanya mau masuk surga ‘kan?” seru ibu Guru.
“Mau, Bu!!” jawab semua murid serentak.

***

Sekarang, Akbar mulai rajin mengaji setelah salat maghrib. Tidak langsung menonton televisi, seperti biasa. Setelah mengaji, dia belajar agar dia menjadi orang yang pandai. Selain itu, Akbar juga selalu membantu ibunya membersihkan rumah dan mencuci piring.
“Wah, anak mama rajin ya sekarang,” ungkap mama.
“Iya dong, Ma. ‘Kan Akbar ingin masuk surga. Kata ibu guru, jika ingin masuk surga, Akbar harus menjadi anak yang baik,” jawab Akbar polos.
Mama tersenyum. Dielus-elusnya kepala anaknya dengan lembut seraya berdoa, “Semoga anakku menjadi anak yang saleh.”
“Jadi sekarang tidak ingin punya Doraemon lagi?” tanya mamanya.
“Surga lebih hebat dari Doraemon, Ma. Akbar lebih ingin ke surga,” jawab Akbar semangat.
“Mama mau ikut Akbar ke surga?” tanya Akbar.
“Tentu mau, anakku sayang.”
“Kalau begitu, mama harus menjadi mama yang baik juga,” kata Akbar.
Mama tersenyum. [ ]

Sumber:
https://www.facebook.com/notes/mahfuzh-amin/ingin-punya-doraemon-cerpen-anak/1086225071393466

0 komentar: