Naskah Andi Sahludin: Penampungan Zaman Akhir

07.08 Zian 0 Comments

Tidak ada yang istimewa, semua ini memang sudah diatur. Saya hanya menjalankan apa yang sudah saya rencanakan. Tentu saja saya harus kejam terhadap diri saya sendiri, mungkin karena saya sudah terbiasa dengan kekejaman, tapi sebetulnya kami harus betul betul mengucapkan terima kasih kepada kalian, kaum laki-laki.

PARA TOKOH:
1. LAKI-LAKI
2. ASISTEN
3. PIMPINAN
4. NYONYA
5. SILUMAN
6. ORANG-ORANG


PANGGUNG DIBAGI MENJADI DUA AREA
AREA 1, ADALAH TEMPAT YANG LEBIH TINGGI, TERDAPAT SEBUAH LAYAR YANG BERFUNGSI MENAMPILKAN GAMBAR-GAMBAR DAN SILOHUET, JUGA BISA DIGUNAKAN SEBAGAI     SEBUAH RUANG, KAMAR DAN SEBAGAINYA.
AREA 2, MENGGAMBARKAN SUASANA PADA SEBUAH KLINIK, RUMAH SAKIT ATAU TEMPAT LAINNYA SEMACAM PENAMPUNGAN.
DALAM SUASANA YANG MASIH GELAP LAGU-LAGU PERJUANGAN DIPERDENGARKAN SECARA MEDLEY, DISAMBUNG PEMBACAAN TEKS PROKLAMASI, DIIRINGI SORAK SORAY GEMPITA. LAYAR PUTIH MENAMPILKAN GAMBAR-GAMBAR KEHIDUPAN MANUSIA, MULAI JALAN-JALAN, GEDUNG-GEDUNG BERTINGKAT, PERKEBUNAN, PERTANIAN, PETERNAKAN, HINGGA PABRIK-PABRIK INDUSTRI YANG DISUSUL OLEH GAMBAR ATAU CUPLIKAN BERITA-BERITA KRIMINAL
HINGGA LAYAR BERANGSUR GELAP.
( lampu pada area 2 menyala )

ORANG-ORANG TERBARING PADA TEMPATNYA MASING-MASING, BERMACAM SELANG DENGAN ANEKA WARNA MENEMPEL PADA TUBUH, MULAI DARI KEPALA,TANGAN HINGGA PERUT. SEMUANYA TERBARING KAKU, KADANG SESEKALI TERDENGAR BUNYI NAPAS YANG BERAT. SEORANG LAKI-LAKI BERSAMA ORANG 1 KELUAR DARI BALIK LAYAR, LAKI-LAKI ITU TERTAWA PUAS DAN MENGHELA NAPAS YANG MENGISYARATKAN BAHWA IA LELAH, SAMBIL MERAPIKAN PAKAIANNYA SENDIRI IA BANTU MERAPIKAN PAKAIAN ORANG 1 YANG HANYA BERDIRI MEMATUNG. LAKI-LAKI ITUPUN MENGANTARKAN ORANG 1  MENUJU TEMPATNYA,MEMBARINGKANNYA DAN MEMASANGKAN SELANG PADA KEPALA, TANGAN, DAN PERUT ORANG 1, SETELAH SELESAI IA BERJALAN MENUJU MEJA KERJA DAN DUDUK DIKURSINYA, LALU DENGAN SANTAI MEMBACA KORAN YANG TERLETAK DIATAS MEJA.
DIATAS MEJA TERDAPAT SETUMPUK DOKUMEN, BUKU DAN PERALATAN KERJA LAINNYA, SEBUAH TELEPON TERLETAK PADA PINGGIR MEJA, DAN TERDAPAT SENJATA API YANG TERGANTUNG DI DINDING.

Laki-laki: ( MEMBOLAK BALIK KORAN ) ponsel buatan cina mulai mendapat tempat . . .hmmm. Listrik industri ikuti bahan bakar dunia . . . ( BICARA PADA ORANG-ORANG ) beruntung tempat kita punya kekebalan terhadap program pemadaman bergilir ( TERTAWA KECIL, LALU BARU SADAR KALAU IA DILIHAT OLEH BANYAK PENONTON ) oh . . . maaf . . . maaf, bapak-bapak, ibu-ibu,  om-om, tante-tante, para seniman, seniwati, baik yang senior maupun yang masih bau kencur . . . selamat malam semuanya. perkenalkan, nama saya, abdul harahap simatupang gonggong Anda boleh panggil saya gonggong saja, saya adalah pengawas sekaligus pimpinan ditempat ini. saya adalah pengawas yang bertugas merekam semua perkembangan ditempat ini, lalu menjualnya. ( KEMBALI DUDUK )  yah . . . pada dasarnya mereka semua adalah tumbal kemerdekaan, korban pada masing-masing kondisinya, atau mungkin dikondisikan untuk menjadi korban, hingga menjadi korban kondisi. Coba kita lihat kondisi korban ( MENCARI DATA PADA BUKU ) nah ini dia . . . ada yang disebabkan masalah ekonomi, ada yang disebabkan oleh masalah kekerasan dalam rumah tangga, korupsi juga ada, perselingkuhan, hiversex, narkoba, bla bla bla
( MASUK SEORANG ASISTEN, IA MEMBERI HORMAT PADA LAKI-LAKI )
Laki-laki: ada apa . . . ?
Asisten : anu pak
Laki-laki: anu apa ?
Asisten : itu pak
Laki-laki: dari tadi bicara tidak jelas, anu . . . itu, apanya ?
Asisten : anu itu pak . . . hari ini ada kunjungan dari pimpinan pusat.
Laki-laki: hah . . . kenapa kamu baru bilang.
Asisten : ini sekarang kan saya sudah bilang
Laki-laki: goblok . . . maksudku kenapa baru hari ini kamu sampaikan kalau pimpinan akan kemari . . .
Asisten : kan itu pak
Laki-laki: kan itu apa ?
Asisten : anu pak
Laki-laki: iya . . . apa !
Asisten : katanya inspeksi mendadak, sekaligus membawa calon pembeli
Laki-laki: ya sudah, jam berapa datangnya . . .
Asisten : anu pak . . .
Laki-laki: jam berapa. . . jam berapa pimpinan pusat datang kemari ( JENGKEL )
Asisten : beberapa menit lagi pak . . .
Laki-laki: apa . . . binuhung karing . . . dasar bangang . . . beberapa menit lagi, mati aku . . . ( MERAPIKAN MEJA ) kamu jangan diam saja . . . rapikan mereka ( MENUNJUK PADA ORANG-ORANG )
( ASISTEN MERAPIKAN KONDISI ORANG-ORANG, MULAI DARI LETAK DIPAN, SELANG INPUS YANG TIDAK PADA TEMPATNYA DIKEMBALIKAN KE ASALNYA SAMPAI GIGI ORANG-ORANG DISIKAT SATU PERSATU )
Laki-laki : bagaimana, sudah beres . . .
Asisten : beres pak . . . mengkilat
Laki-laki: apanya yang mengkilat
Asisten : semuanya lah pokoknya siap dicoba
Laki-laki: ya sudah, kalau begitu kamu jaga diruang depan kalau-kalau paimpinan datang. ( ASISTEN MASIH DIAM ) apa lagi goblok . . sudah sana . . .
Asisten : anu pak . . .
Laki-laki: waduh mulai lagi ( JENGKEL ) anu apa !
Asisten : itu pak
Laki-laki: itu apa
Asisten : ( MALU-MALU ) nanti saya boleh coba satu ya pak
Laki-laki: oh itu . . . yang mana
Asisten : ( MENUNJUK SALAH SATU DARI ORANG-ORANG ) yang itu pak
Laki-laki: ya . . . ya nanti . . . gampang . . . kalau tidak terjual kamu boleh coba
Asisten : terima kasih pak
Laki-laki: iya . . iya . . . sudah sana tunggu pimpinan kalau-kalau dia datang
( ASISTEN MEMBERI HORMAT LALU KELUAR )
Laki-laki: ada-ada saja, kerja belum selesai maunya mcam-macam ( MENGAMBIL TOPI DAN MEMASANGNYA KE KEPALA ) Kalian semua dengarkan ( PADA ORANG-ORANG ) bersikap yang baik jangan bikin kita semua jadi malu, tersenyumlah pada calon pembeli, paham ! ( ORANG2 MENGANGGUK ) coba semuanya tersenyum  
( ORANG2 TERSENYUM ) bagus, bapak absen dulu ya . . . rani, ati, siti, munah, hapsah, wati, lala, popi, juju, wawa . . . bagus bagus semua ada . . .dan ingat sekali lagi semuanya harus tersenyum oke.
( ASISTEN MASUK )
Asisten: pak . . . mereka datang
Laki-laki: ya sudah, persilakan masuk ( MERAPIKAN PAKAIAN )
( ASISTEN KELUAR LALU MASUK LAGI BERSAMA PIMPINAN, SILUMAN, DAN NYONYA )
Laki-laki: selamat datang . . . selamat datang dipenampungan manusia akhir zaman, bagaimana kabarnya pak ( MENYALAMI   PIMPINAN )
Pimpinan: baik . . . bagaimana kabar barang kita . . .
Laki-laki: baik pak sangat sempurna
Pimpinan: oh ya . . . perkenalkan ini Tuan Siluman, beliau adalah pimpinan tertinggi dari perusahaan penjual manusia akhir zaman, selain itu beliau juga adalah direktur dari perusahaan penyalur berbagai macam penyakit seperti raja singa, spilis, aids, hiv, dan banyak lagi yang lainnya.
Laki-laki: wah . . wah . . wah . . . luar biasa . . . sungguh prestasi yang sulit untuk ditandingi, ( MEMPERKENALKAN DIRI ) saya abdul harahap   simatupang gonggong.
Siluman: terima kasih pujiannya pak gonggong, boleh saya panggil anda  gonggong.
Laki-laki: tentu pak, apa yang tidak untuk orang sehebat anda
Pimpinan: dan ini adalah Nyonya Raja Tega, beliau adalah seorang pimpinan dari kupu-kupu malam corporation. Selain itu beliau adalah anggota dewan kehormatan dari perkumpulan manusia bejat sedunia, yang sekarang ini sudah menyebar disemua benua, termasuk pada benua kita dimana kita berbangsa dan negara ( TERBATUK )
Nyonya: ah . . . anda terlalu berlebihan memuji saya
Laki-laki: luar biasa, kalau boleh saya bertanya bagaimana anda bisa sesukses sekarang.
Nyonya: tidak ada yang istimewa, semua ini memang sudah diatur saya hanya menjalankan apa yang sudah saya rencanakan, tentu saja saya harus kejam terhadap diri saya sendiri, mungkin karena saya sudah biasa dengan kekejaman, tapi mungkin kami harus betul-betul berterima kasih pada kalian kaum laki-laki.
Laki-lak: kenapa ?
Nyonya: yah tanpa kalian mungkin kami tidak akan seperti ini, emansipasi, kesetaraan gender, ah bukankah itu adalah sama dengan kemerdekaan tanpa batas . . . ( BERGAIRAH )
Siluman: dan itu berarti juga adalah tabrakan, benturan, hantaman demi hantaman yang akan selalu beradu tanpa henti, kaum satu melawan kaum lainnya, perlombaan tanpa akhir
Pimpinan: ( BERTEPUK TANGAN ) baik baik . . . kita sudahi dulu perkenalannya mari kita bicara bisnis . . .
Nyonya: no problem . . . ( MENGHENTIKAN GAIRAHNYA )
Siluman: saya setuju ( MENGAMBIL ALAT RIAS DARI TAS KEMUDIAN SIBUK MEMBEDAKI WAJAHNYA )
Pimpinan: nah kalau begitu, saya permisi dulu, karena saya harus ambil kiriman barang dari penjara, silakan berurusan dengan tuan gonggong.
Laki-laki: terima kasih pak, ( KEPADA ASISTEN ) antarkan bapak pimpinan keluar
Pimpinan: permisi ( PIMPINAN KELUAR DENGAN DIANTAR ASISTEN )
Laki-laki: nah tuan dan nyonya, langsung kepermasalahan, disini kami punya jutaan barang, tapi khusus untuk sampel kami sediakan sepuluh jenis ( MENUNJUK PADA ORANG-ORANG ) anda menginginkan yang bagaimana ?
Nyonya: saya tidak terlalu pemilih, yang penting barang saya sudah pernah keluar masuk penjara, pakai narkoba, pernah menderita penyakit kelamin, depresi dan yang penting punya mental baja, korban pemerkosaan juga boleh . . .
Laki-laki: oh kalau soal yang terakhir itu, saya yakin semua barang kami pernah mengalaminya ( MENUNJUK SALAH SATU DARI ORANG-ORANG ) nah ini namanya . . . ( MENCARI DATA DIBUKU ) namanya siti, selain sudah sering diblacklist oleh petugas karena kasus narkoba, pernah diperkosa orang satu RT, juga meraih platinum trophy ketahanan hubungan intim.
Nyonya: boleh juga
Laki-laki: nah yang ini namanya wawa, selain pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga yang begitu hebat, pernah juga melakukan pembunuhan berencana dan hanya dihukum lima belas tahun penjara, dan itu baru separuh dari sejarah hidupnya, yang lainnya ( MEMBOLAK-BALIK HALAMAN BUKU ) yah tidak jauh dari hal-hal yang menjijikkan dan membuat muntah ( MAU MUNTAH TAPI DITAHAN )
Nyonya: saya ambil dia juga
Laki-laki: baik kalau begitu dua sudah terjual, selanjutnya . . . ini namanya munah, sejak umur sebelas tahun sudah tidak perawan lagi, biasalah akibat sering diluar rumah, sering kawin lari di lima puluh negara berbeda, wow . . . bisa lihat kondisinya sekarang
Nyonya: brilian . . . saya akan ambil ketiganya, tapi boleh saya lihat langsung
Laki-laki: boleh-boleh, siti, wawa, munah menghadap
( SITI, WAWA, DAN MUNAH DATANG MENGHADAP LALU TERSENYUM )
Nyonya: ( MENGAMBIL KACA PEMBESAR DARI DALAM BH NYA ) sangat kotor ( MENELITI SATU PERSATU DENGAN KACA PEMBESAR ) luar biasa, banyak sekali terdapat benih-benih neraka saya ambil ketiganya, berapa . . . ?
Laki-laki: untuk nyonya akan saya kasih harga spesial ( MEMPERLIHATKAN  DAFTAR HARGA )
Nyonya: mahal sekali, apa bapak tidak salah . . .
Laki-laki: nyonya jangan terkejut, perusahaan kami mengacu pada harga minyak dunia
Nyonya: apa tidak ada yang disubsidi
Laki-laki: ah nyonya ini bagaimana, mana ada barang yang beginian pakai subsidi . . .( TERTAWA SENDIRI )
Nyonya: baiklah kalau begitu, ( MENULIS PADA SELEMBAR CEK LALU MEMBERIKAN KEPADA LAKI-LAKI ) nih . . . barangnya aku bawa   sekarang saja
Laki-laki : silakan, semakin cepat semakin bagus. ( MENERIMA CEK, MENGAMBIL STEMPEL LALU MEMBERI CAP PADA KEPALA ORANG YANG DIJUAL ) Terjual, terjual dan terjual. Nah selesai sudah, silakan dibawa
( NYONYA KELUAR DENGAN MEMBAWA KETIGA ORANG YANG TERJUAL )
Siluman: selanjutnya . . .
Laki-laki: nah kalau yang ini namanya . . .
Siluman: tidak usah repot-repot menjelaskannya, saya ingin memeriksanya sendiri, sekaligus semuanya, saya ingin mencobanya sendiri.
Laki-laki: mencobanya ?
Siluman: ya . . .
Laki-laki: semuanya ?
Siluman: betul, kenapa, apa dilarang !
Laki-laki: oh tidak tidak, malah saya sangat setuju sekali
Siluman: bagus, dimana ruang percobaannya
Laki-laki: disana pak ! ( MENUNJUK AREA 1 ) silakan.
Siluman: baik, ayo bawa semuanya
( SILUMAN BERSAMA ORANG-ORANG MENUJU PADA BELAKANG LAYAR PUTIH YANG TELAH BERUBAH MENJADI KAMAR PERCOBAAN, DALAM SILOHUET TERLIHAT PERTEMPURAN TANGAN YANG SALING MENGGENGGAM, SALING MENABRAK )
Laki-laki : ( MENGHITUNG HITUNG JUMLAH UANG DENGAN KALKULATOR, LALU MENCATAT )
( PADA BAGIAN LAYAR GERAK TANGAN DARI ORANG-ORANG SEMAKIN CEPAT DAN TIDAK BERATURAN, DITUTUP OLEH TERIAKAN SILUMAN )
Laki-laki: wuuuaaah luar biasa . . .
Siluman: sangat sempurna, ( KELUAR DARI RUANG PERCOBAAN, BERLARI KEGIRANGAN ) benar-benar kotor . . . sangat kotor, sangat cocok dengan kebutuhan kami . . . sebentar ( MENGAMBIL HP DARI DALAM TAS ) halo . . . halo . . . (  MENUNGGU SAMPAI TERSAMBUNG )
( ORANG-ORANG KELUAR DARI RUANG PERCOBAAN, LALU BERDIRI DIDEPAN TEMPATNYA MASING-MASING )
Siluman: halo . . . halo ( GIRANG ) mariaban disitu ya . . . ini aku siluman . . . ya barangnya sudah dapat, sangat cocok, sangat merusak, langsung kita ambil ya . . . ah nggak usah pakai pertemuan lagi, nggak usah pakai rapat rapatan, saya yakin semua pemegang saham akan setuju, sumpah demi burung saya, sumpah . . . sangat cocok. Iya barusan saya cek dan saya coba. Oke !! ( MEMATIKAN SAMBUNGAN )
Laki-laki: bagaimana ?
Siluman: berapa semuanya . . .
Laki-laki: semuanya . . . wuaahh, sebentar ( MENGHITUNG DENGAN KALKULATOR LALU MEMPERLIHATKAN PADA SILUMAN )
Siluman: cuma segitu, ( MENGAMBIL SETUMPUK UANG DAN MENGHAMBURKAN KELANTAI) hitung saja pasti lebih. Baik, barangnya kubawa dan bisnis selesai ( MAU MEMBAWA ORANG-ORANG )
Laki-laki: sebentar ( MENGAMBIL CAP STEMPEL DAN MENCAP KEPALA ORANG ) silakan dan terima kasih.
( SILUMAN KELUAR MEMBAWA ORANG-ORANG, LAKI-LAKI TERTAWA GEMBIRA, IA MERAPIKAN UANG DAN MELIHAT DISEKITARNYA, LALU MEMASUKKAN SEBAGIAN UANG KEDALAM CELANA DALAM )
Laki-laki: dimana lagi tempat paling aman kalau bukan disini . . . ( MEMASUKKAN SEBAGIAN UANG KEDALAM LACI )
( PIMPINAN MASUK, DIBELAKANGNYA ASISTEN MENGIRINGI DENGAN MEMBAWA GEROBAK YANG DIPENUHI ORANG-ORANG BARU YANG AKAN DIJUAL )
Pimpinan: taruh disitu.
Asisten: ( MENUMPAHKAN SELURUH ISI GEROBAK YANG BERISI ORANG2 )
Laki-laki: wah . . . wah . . . wahhh, cepat sekali bapak dapat stok baru
Pimpinan: bagaimana hasil bisnis tadi
Laki-laki: lancar pak . . . lancar ( MENGAMBIL SELEMBAR CEK DAN UANG DARI DALAM LACI, LALU MENYERAHKANNYA PADA PIMPINAN )
Pimpinan: ( MENGIRA NGIRA JUMLAH UANG ) apa perlu saya hitung . . .
Laki-laki: silahkan pak, tapi apa bapak tidak capek, lagi pula saya inikan bawahan bapak yang paling setia dan jujur
Pimpinan: baik saya percaya . . . ( MEMASUKKAN SEBAGIAN UANG KEDALAM CAWAT, LALU MEMBERIKAN SELEMBAR UANG PADA LAKI-LAKI DAN ASISTEN ) nih ambil, ingat jangan banyak omong, paham !!
Laki-laki: paham pak
Asisten: paham pak
Pimpinan: nah selesai sudah urusan saya disini, selain inspeksi mendadak juga bisnis mendadak, mumpung jadi orang pusat. Oke . . . sampai jumpa.
( PIMPINAN KELUAR )
Laki-laki: hari yang indah, sangat indah ( BERSIUL ) rapikan barang-barang itu cepat, ia harus kita cuci dulu.
Asisten: baik pak
( LAKI-LAKI SIBUK MENCATAT BARANG-BARANG YANG TERJUAL )
Laki-laki: rani . . . terjual, ati . . . terjual . . . semua terjual
( ASISTEN MEMBAWA ORANG-ORANG DAN MEMASANG TALI SELANG )
Laki-laki: ( MENGAMBIL SELEMBAR KERTAS DARI DALAM GEROBAK ) ini datanya, yeyen, novi, susi ( AGAK KAGET ) susi . . . lari dari rumah pada juli dua ribu satu, . . . yang mana yang namanya susi . . .
Asisten: ( MEMERIKSA NAMA PADA BAGIAN LEHER ORANG-ORANG ) yang ini pak !
Laki-laki: coba bawa kemari
( ASISTEN MEMBAWA ORANG YANG DIMAKSUD KEHADAPAN LAKI-LAKI )
Laki-laki: siapa nama kamu ?
Orang 1: susi
Laki-laki: ( TERUS MENGAMATI )
( ORANG YANG DIMAKSUD TERLIHAT AGAK GUGUP, WAJAHNYA TERLINDUNG OLEH RAMBUTNYA YANG TERURAI KEDEPAN )
Laki-laki: ( MEMBUKA RAMBUT ORANG 1, HINGGA TERLIHAT JELAS WAJAHNYA ) astaga . . . bukankah kamu susi anakku . . . astaga mati aku, kenapa bisa begini, kenapa kamu bisa ada disini . . . ( LEMAS )
Orang 1: mungkin karena dosa turunan pak, dan . . . ( KEMBALI DIAM )
Laki-laki: apa ! dosa turunan . . . bukan, tapi karena kemerdekaan, emansipasi, atau apa sajalah . . . tapi sudahlah ( MEMELUK ANAKNYA ) kamu jangan khawatir, bapak akan membebaskanmu dan membawamu pulang kerumah.
Laki-laki: bapak akan membawamu pulang kerumah, kita pulang nak . . . ( MERAPIKAN KEADAAN ORANG 1 )
Asisten: anu pak
Laki-laki: anu apa . . .
Asisten: tidak segampang itu . .
Laki-laki: apanya yang tidak gampang, saya tinggal membelinya, membayar lalu saya bisa membawanya pulang . . .
Asisten: itu pak
Laki-laki: itu apa ?
Asisten: saya tidak setuju . . .
Laki-laki: memangnya kenapa kalau kamu tidak setuju, kamu pikir kamu siapa
Asisten: saya juga pegawai pada perusahaan ini, saya juga punya tanggung jawab, meskipun pangkat saya satu tingkat dibawah bapak, saya merasa berhak untuk mengambil tindakan bila . . .
Laki-laki: bila apa
Asisten: bila bapak mau menggelapkan barang milik perusahaan, resminya mencuri . .
Laki-laki: ah jangan sok moralis kamu, dia ini anakku . . .  tidakkah kamu bisa mengerti . . .
Asisten: anu pak
Laki-laki: anu apa . . .
Asisten: bagaimana dengan mereka ( MENUNJUK ORANG-ORANG YANG LAIN )
Laki-laki: saya tidak ada urusan dengan mereka
Asisten: kalau begitu bapak telah mengkebiri mereka, mereka bisa menggugat
Laki-laki: apanya yang dikebiri, mana yang mau menggugat, apa kamu buta, lihat dengan kedua biji matamu, mereka itu cuma barang !!!
Asisten: termasuk barang yang akan bapak curi . . . kalau begitu sekali lagi, demi persamaan hak antar barang, rencana bapak untuk mencuri barang milik perusahaan saya tolak mentah-mentah.
Laki-laki: ah kamu ini sok jujur ( MENGAMBIL SETUMPUK UANG DARI DALAM CAWAT LALU MELEMPARKAN KEWAJAH ASISTEN ) tuh . . . ambil, cukup untuk bikin usaha baru, bagaimana ?
Asisten: ( MEMUNGUTI UANG LALU MEMBUANGNYA KEMBALI ) bagaimana dengan mereka pak ( MENUNJUK ORANG-ORANG )
Laki-laki: apa lagi ?
Asisten: saya tidak bisa membiarkan ketidakadilan berlaku kepada mereka
Laki-laki: lho . . . bukankah perusahaan kita juga adalah penyalur resmi ketidakadilan
Asisten: itu lain persoalannya pak . . .
Laki-laki: kalau begitu saya juga akan membeli mereka semua . . . ( MENGAMBIL BEBERAPA TUMPUK UANG DARI DALAM LACI, LALU MELEMPAR KEPADA ASISTEN ) bagaimana, cukup . . . nah sekarang mereka semua milikku . . . ( MELEPASKAN SELANG DARI ORANG-ORANG )
Asisten: ( MERABA-RABA UANG, MENGIRA-NGIRA JUMLAHNYA )
Laki-laki: ( BERMAKSUD MEMBAWA KELUAR SEMUA ORANG-ORANG ) nah kita pulang nak, dan kalian semua ikut bapak, ayo . . .
Asisten: ( MENGHALANGI ) tidak bisa pak . . .
Laki-laki: apa . . . binuhung karing, apa uang sebanyak itu masih belum cukup !
Asisten: anu pak
Laki-laki: anu, anu, anu, anu apa lagi . . . !
Asisten: anu pak, kita terikat sumpah perusahaan . . .
Laki-laki: ( MARAH ) ah persetan dengan sumpah perusahaan ( MEMBAWA ORANG-ORANG )
( ASISTEN DENGAN CEPAT MENGAMBIL SENJATA API YANG TERGANTUNG DIBELAKANG MEJA )
Asisten: berhenti pak, kalau tidak bapak bisa kehilangan nyawa ( MENGANCAM DENGAN SENJATA )
Laki-laki: silahkan, kamu tidak akan berani, saya tidak takut dengan ancaman
Asisten: saya tidak mengancam, saya sungguh-sungguh, bapak sekarang sedang tertangkap basah melakukan pencurian, jadi saya diperbolehkan mengambil tindakan yang dianggap perlu, termasuk membunuh bapak.
Laki-laki: apa ?
Asisten: hukum dinegara kita memperbolehkannya . . .
Laki-laki: terserah . . . ( TIDAK MEMPERDULIKAN ASISTEN DAN TERUS MEMBAWA ORANG-ORANG )
( ASISTEN MENEMBAK LAKI-LAKI TEPAT DIKEPALA, ORANG-ORANG BERHAMBURAN, ORANG 1 TERIAK HISTERIS, LAKI-LAKI MENGGELEPAR LALU MATI )
Orang 1: bapak . . . bapak . . . bangun pak . . . ( MENANGIS LALU DIAM MEMATUNG LAGI )
Asisten: sudah ayo bangun ( KEPADA ORANG 1 ) bapakmu sudah lama mati, dia bukan bapakmu . . . dia itu maling yang coba mencurimu dari perusahaan, ayo semua kembali, kalian harus dicuci dulu.
( ASISTEN MEMBAWA ORANG-ORANG PADA TEMPATNYA MASING-MASING, MEMASANG SELANG, LALU MENYERET MAYAT LAKI-LAKI KELUAR DAN MASUK LAGI. IA MENGUMPULKAN UANG YANG BERHAMBURAN LALU MEMASUKKANNYA KEDALAM LACI )
Asisten: ( MENELPON SESEORANG ) pak . . . telah terjadi pencurian pada perusahaan, tetapi saya sudah mengambil tindakan yang dianggap perlu, sekarang saya adalah pimpinan di cabang ini, terima kasih pak . . . nah selesai sudah, dengan begini keseimbangan akan terus bergoyang . . . tidak perduli siapa yang lebih dominan, yang penting semuanya sudah merasa sebagai manusia merdeka . . . manusia akhir zaman yang merdeka . . ( TELEPON BERBUNYI, ASISTEN SEGERA MENGANGKATNYA ) halo dengan perusahaan penampungan manusia akhir zaman . . . oh iya pak . . siap pak . . . oh kiriman segera tiba ya pak . . . anu pak . . . itu pak . . . saya minta kenaikan gaji . . . pangkat saya sekarangkan pimpinan disini . . . ( TERTAWA ) terima kasih pak . . . terima kasih . . . ( MENUTUP TELEPON )
Suara: kiriman datang . . .
Asisten: langsung bawa masuk.

TIBA-TIBA CAHAYA JADI BERUBAH, KADANG REDUP KADANG TERANG, ASISTEN MENJADI KEBINGUNGAN, ORANG-ORANG JADI PANIK, DITENGAH SUASANA KEPANIKAN MASUK ORANG-ORANG YANG SUDAH TERJUAL MEMBAWA GEROBAK YANG DIATASNYA BERISI BARANG YANG SUDAH SIAP DIJUAL, YAITU SILUMAN, NYONYA DAN PIMPINAN. SEMUA ORANG-ORANG TERTAWA PUAS, MENUMPAHKAN SILUMAN, NYONYA DAN PIMPINAN KELANTAI.
SUASANA MENJADI PERTUNJUKKAN TAWA MANUSIA PALING MENJIJIKKAN YANG PERNAH ADA. HANYA SILUMAN, NYONYA DAN PIMPINAN YANG TIDAK TERTAWA, MEREKA HANYA DIAM BAK SEORANG PESAKITAN YANG BARU DIADILI. LALU TAWA SEMAKIN MEMBAHANA, SEMAKIN MEMUNCAK, SEMAKIN MELEDAK HINGGA AKHIRNYA BERANGSUR HILANG, LAMPU SEMAKIN REDUP DAN AKHIRNYA KEGELAPAN DATANG.
LAYAR PUTIH MENYALA, MENAMPILKAN SUASANA KEKACAUAN DUNIA, RUNTUHNYA PERADABAN, LALU KEMBALI PADAM.

- PERTUNJUKAN SELESAI -

BANJARBARU – MARTAPURA, 24 Juli 2008
Untuk yang ikhlas dan terjajah

Catatan:
Izin pementasan ditangan penulis

Sumber:
http://petirjinggakemuning.blogspot.co.id/2012/02/kumpulan-naskah-andi-sahludin.html

0 komentar: