Cerpen Mia Ismed: Sumini

Blog

Cerpen Mia Ismed: Sumini

Hujan malam ini senandungkan lagu riang katak yang sebentar lagi beranak pinak. Juga nyamuk yang sedang naik daun menjadi bahan perbincangan manusia. Bagaimana denganContinue Reading >

Cerpen Mia Ismed: Diary Ibu

Blog

Cerpen Mia Ismed: Diary Ibu

“Apa Dok!, ibuku terkena HIV AIDS? Gak mungkin dok, barangkali dokter salah deteksi. Ibu seorang wanita bermartabat mana mungkin menderita penyakit serendah itu! KatakanContinue Reading >

Cerpen Mia Ismed: Mainan Baru

Blog

Cerpen Mia Ismed: Mainan Baru

Sang bagaskara menunjukan dewi siangnya yang sudah lumayan terik. Burung tak lagi berkicau pun kokok ayam mulai hilang. Jam dinding sekolah SD Muhammadiyah 3Continue Reading >

Cerpen Mia Ismed: Gerobak Cinta

Blog

Cerpen Mia Ismed: Gerobak Cinta

Terkadang cinta hadir hanya untuk dikenang dan selamanya hanya dalam mimpi. Cinta sering tak berpihak karena manusia yang menciptakan kelas-kelas. Padahal Tuhan menciptakan perbedaanContinue Reading >

Cerpen Mia Ismed: Surga itu Dekat

Blog

Cerpen Mia Ismed: Surga itu Dekat

“Hei anak pemulung, jangan dekat-dekat bau tau haha, coba lihat sepatunya bekas dimakan ulat berlubang-lubang “ ledek segerombolan teman-temanku saat aku melintasi mereka yangContinue Reading >

Cerpen Mia Ismed: Pesantren Tahfidz Impian

Blog

Cerpen Mia Ismed: Pesantren Tahfidz Impian

Semilirnya pepohonan karet mengibaskan dedaunan kering membelai sela-sela rambutku. Hari ini aku sudah seminggu bekerja di kebun ini. Capek, berat, jauh dari keramaian. TakContinue Reading >

Cerpen Mia Ismed: Pelukis Senja

Blog

Cerpen Mia Ismed: Pelukis Senja

Bagaimana caranya aku harus melukis dirimu. Sedangkan takdir sudah terukir jauh sebelum kau terlahir. Lihatlah guratan-guratan itu. Tergambar manis di jari-jari tanganmu. Meski seribuContinue Reading >

Cerpen Mia Ismed: Senja di Pelabuhan Kecil

Blog

Cerpen Mia Ismed: Senja di Pelabuhan Kecil

Senja ini datang lagi. Rona keemasan itu seakan mohon diri dengan santun. Suaranya lembut melantunkan doa-doa yang amat khusyuk. Dan anehnya hanya aku yangContinue Reading >

Cerpen Mia Ismed: Lapak

Blog

Cerpen Mia Ismed: Lapak

Di tempat ini tujuh tahun lalu Emakku menjadi pesakitan. Lapak-lapak itu bagaikan kunang-kunang terhempas ke angin-angin musim. Serdadu-serdadu itu terlihat bengis. Lapak yang menjadi Continue Reading >

Cerpen Mia Ismed: Tak Sehitam Biji Kopi

Blog

Cerpen Mia Ismed: Tak Sehitam Biji Kopi

Kota ini tak pernah tidur. Seperti terselubung kafein. Tak ada kata malam kecuali gempita. Dan manusia bagaikan robotic. Mulutku terasa kecut sendiri mamandang jalanContinue Reading >